BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam Alkitab terdapat banyak narasi tentang tokoh-tokoh. Salah satunya
yaitu Abraham. Narasi tentang
Abraham bila dipandang dari sisi AHitoris maka akan menjadi pendekatan yang
lebih praktis dan menyentuh ketimbang pendekatan Historis yang hanya melihat
sesuatu yang terjadi pada masa lampau di cari maknanya masa kini. Oleh karena
itu perlu ada sebuah pendekatan yang berbeda dari pendekatan yang biasanya
dipakai dalam mendekati cerita Alkitab tentang tokoh-tokoh tertentu.
Ada banyak tokoh, namun disini penulis mengambil salah satu tokoh yaitu
Abraham. Abraham dinarasikan dalam teks Alkitan sebagai teladan iman seperti desripsi penulis kitab
Ibrani. Penulis Ibrani memandang Abraham dari peran-perannya dalam konteks
iman. Tentu hal ini dapat dipahami karena Abraham memiliki sejumlah karakter unggul yaitu mendengar
suara Tuhan dan melaksanakannya (Yak 2 : 23, Kej. 22:1,3), bertindak dalam iman yang kokoh (Kej 22 :
4 – 5; brani 11 : 17 -19), mencintai
TUHAN Allah lebih dari segalanya (Kej 22 : 7 -12.), memiliki visi yang jelas yaitu panggilanTUHAN dalam diri Abraham untuk tanah perjanjianyaitu Kanaan.
Abraham dikenal
sebagai seorang yang memiliki karakter monoteis dalam masyarakat penyembah
berhala. Karakteristik seperti itu membuat Abraham setia dalam sikap iman untuk
menyebarkan nama Allah ke mana pun dia pergi (Kejadian 12:8; Kejadian 13:4;
Kejadian 13:18). Abraham berentrepreneur terhadap sebuah hutan kecil, yaitu hutan pohon tamariska, di
Bersyeba "dan memanggil di sana nama TUHAN, Allah yang kekal."
(Kejadian 21:33) Tampaknya hutan kecil ini ditanam untuk memberikan keramahan
bagi para pengembara dan untuk menyebarkan monoteisme dalam dunia kuno
penyembah berhala. Kenyataannya, Midrash dan Talmud menyebutkan bahwa Abraham
dan Sara biasa mengundang para pelancong ke dalam rumah mereka dan melayani
mereka. Setelah makan, mereka didorong untuk mengucap syukur kepada Allah.
Pendekatan ini memampukan Abraham untuk menyebarkan monoteisme dan nilai-nilai
keramahan dan kepedulian kepada yang lain dalam dunia kuno.
Dalam Ibrani 11:8-19 Abraham diperkenalkan
sebagai bapa orang beriman. Abraham menunjukkan sejumlah karaketer iman yang
patut diteladani. Karakter yang dimaksud yaitu ketaatan Abraham pada firman
Allah, Abraham juga memiliki karakter iman yaitu komitmen total pada iman
dengan tetap menanti janji Tuhan sampai digenapi pada waktu Abraham dan Sara
sudah usia lanjut. Abarah juga memiliki karekter iman yang terpuji yaitu
mempersembahkan anaknya kepada Tuhan. Jadi dalam Ibrani 11:8-19 Abraham
diperkenalkan sebagai tokoh yang patut diteladani. Berdasarkan penjelasan di atas variable
penelitian yang dirumuskan untuk diteliti yaitu: Membentuk Karakter Ketangguhan
Iman
.